Siklus Hidrologi : Pengertian, Komponen, Proses Serta Gambar

Posted on

Siklus Hidrologi : Pengertian, Komponen, Proses Serta Gambar

Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi terlibat dalam sistem total bumi. Sistem total dapat diklasifikasikan menjadi tiga zona penting: Atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Suasana membentuk selubung gas yang berada di atas hidrosfer. Hydrosphere membentuk badan air yang menutupi permukaan bumi. Lingkungan yang berada di bawah hidrosfer sampai batuan padat membentuk litosfer.

Disiplin ilmiah di bidang geografi fisik yang berhubungan dengan siklus air disebut hidrologi. Ini berkaitan dengan asal, distribusi, dan sifat-sifat air di dunia. Akibatnya, siklus air juga disebut siklus hidrologi dalam banyak buku teks ilmiah dan materi pendidikan.

Dalam konteks yang luas, ilmu-ilmu meteorologi dan oseanografi menggambarkan bagian-bagian dari serangkaian proses fisik global yang melibatkan air yang juga merupakan komponen utama dari ilmu hidrologi. Ahli geologi menjelaskan bagian lain dari proses fisik dengan mengatasi pergerakan air tanah dalam fitur bawah tanah planet ini. Ahli hidrologi tertarik untuk memperoleh informasi dan pengetahuan terukur tentang siklus air.

Apa komponen dasar dari Siklus Hidrologi?

Komponen dasar dari siklus hidrologi adalah:

  • Precipitation
  • Runoff
  • Evaporation
  • Condensation
  • Transpiration
  • Evapotranspiration
  • Infiltration
  • Depression Storage
  • Interception

1. Precipitation

Precipitation

Ini adalah penurunan kelembaban dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk apa pun. Contoh: hujan, hujan es, salju, hujan es, glasir, gerimis, kepingan salju.

2. Runoff

Runoff

Ini adalah air yang mengalir di atas tanah menuju sungai, danau, lautan, dll. Sebagai aliran permukaan atau bawah permukaan.

  • Limpasan permukaan: itu adalah air yang mengalir di atas tanah dan yang akhirnya membuang air ke laut.
  • Limpasan bawah permukaan: Air yang diinfiltrasi ke dalam massa tanah yang tembus air, membuat jalan menuju sungai dan danau dapat disebut sebagai limpasan bawah permukaan.

3. Evaporation

Evaporation

Ini adalah konversi cairan alami seperti air menjadi bentuk gas seperti udara. Penguapan terjadi di badan air.

4. Condensation

Condensation

Ini adalah konversi uap atau gas menjadi cairan. Uap air menguap dari badan air seperti laut, laut, dan sungai. Uap-uap ini setelah mencapai ketinggian sekitar 20 km di langit mengalami kondensasi dan membentuk awan. Ini kemudian mengendap seperti hujan, kabut dll.

5. Transpiration

Transpiration

Ini adalah penguapan yang terjadi dari tanaman atau tanaman hijau. Misalnya, tetesan air di daun yang menguap ke atmosfer.

6. Evapotranspiration

Evapotranspiration

Ini adalah kombinasi dari penguapan dan transpirasi.

7. Infiltration

Infiltration

Ini adalah proses penyaringan air ke lapisan dalam tanah berdasarkan struktur dan sifatnya. Tanah tembus melewati lebih banyak infiltrasi daripada tahan air.

Infiltrasi pada tanah seperti pasir, kerikil dan material kasar lebih banyak dan untuk partikel tanah yang lebih halus seperti tanah liat dan lanau, infiltrasi lebih sedikit.

Infiltrasi berbanding terbalik dengan limpasan. Di tanah, jika infiltrasi kurang, maka limpasan lebih. Demikian pula, lebih banyak infiltrasi memberikan lebih sedikit limpasan. Contoh: jalan aspal memiliki lebih banyak limpasan daripada jalan lumpur merah metalik

8. Depression Storage

Depression Storage

Ini adalah bagian dari presipitasi yang diperlukan untuk mengisi zona depresi tanah.

9. Interception

Interception

Bagian dari presipitasi yang diperlukan untuk membasahi permukaan tanah, bangunan dan semua permukaan yang dulunya disebut Interception.

Proses Siklus Hidrologi

Proses siklus hidrologi dimulai dengan lautan. Air di lautan, akan menguap karena energi panas yang disediakan oleh radiasi matahari dan membentuk uap air. Uap air ini bergerak ke atas ke ketinggian yang lebih tinggi membentuk awan.

Sebagian besar awan mengembun dan mengendap dalam bentuk apa pun seperti hujan, hujan es, salju, hujan es. Dan sebagian awan didorong ke darat oleh angin. Bahkan selama proses presipitasi, beberapa bagian molekul air dapat menguap kembali ke atmosfer.

Bagian air yang mencapai tanah, memasuki permukaan bumi menyusup ke berbagai strata tanah. Proses ini meningkatkan kadar air serta permukaan air.

Vegetasi mengirimkan sebagian air dari permukaan bumi kembali ke atmosfer melalui proses transpirasi. Begitu air merembes dan menyusup ke permukaan bumi, limpasan terbentuk di atas tanah, mengalir melalui kontur tanah yang mengarah ke sungai dan danau dan akhirnya bergabung dengan lautan setelah bertahun-tahun. Sejumlah air dipertahankan sebagai penyimpanan depresi.

Lebih jauh lagi proses siklus hidrologis ini berlanjut dengan menghembuskan udara dingin di atas lautan, membawa molekul air, membentuk uap air kemudian awan menjadi kental dan mengendap sebagai curah hujan. Demikian pula, air meresap ke dalam tanah, sehingga meningkatkan muka air dan juga pembentukan air limpasan menuju badan air. Dengan demikian proses siklus terus berlanjut.

Persamaan Keseimbangan Air

Sesuai persamaan keseimbangan air, jumlah air yang masuk = jumlah air yang keluar. Dari tiga proses presipitasi, limpasan, dan penguapan, arus masuk adalah presipitasi. Limpasan dan penguapan berada di bawah aliran keluar, maka persamaan keseimbangan air dapat ditulis sebagai,

  • Precipitation – runoff = Evaporation

Itu memberi,

  • Precipitation (P) = Evaporation (E) + Runoff (R)

Terkait :